Sekarang Anda Membaca :

0

CEO Persebaya Tak Puas Llano Mahardika Diskors 3 Bulan

Haviz Snakepit Friday, August 10, 2012
Kepindahan Titus Bonai ke BEC Tero berantakan (@becterosasanafc)
CEO Persebaya Surabaya, I Gede Widiade belum puas dengan hukuman yang telah dijatuhkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) kepada salah satu stafnya, Llano Mahardika. Pasalnya, tindakan yang dilakukan sudah masuk dalam ranah hukum. 

Llano merupakan salah satu aktor di balik kepindahan Titus Bonai ke tim asal Thailand, BEC Tero. Mantan CEO PT Pengelola Persebaya itu dituding telah memalsukan dokumen transfer pemain yang akrab disapa Tibo tersebut dengan mencatut nama Persebaya Surabaya.

Aksi ini terbongkar setelah Tibo akhirnya kembali lagi ke Indonesia. Padahal sebelumnya BEC Tero telah mengenalkan Tibo sebagai salah satu pemain baru mereka musim ini. Tibo terpaksa harus angkat kaki karena proses transfernya ternyata bermasalah. Saat diteliti, nama Persebaya yang tampil di Indonesian Premie League (IPL) ternyata dicatut dalam proses kepindahan Tibo ke tim berjuluk Naga Api itu. 

Menurut Gede, tindakan Llano sudah masuk dalam pelanggaran hukum serius. Karena itu, Gede menilai Llano tetap layak dibawa ke jalur hukum meski sudah mendapat hukuman skorsing dari PT LPIS. Gede lalu menyerahkan penyelesaiannya kepada PT Persebaya Indonesia.

"Sebagai orang Surabaya, saya belum puas dengan sanksi PT LPIS," ujar Gede kepada VIVAbola, Kamis, 9 Agustus 2012. 

Harapan Gede hanya bertepuk sebelah tangan. Direktur Utama PT Persebaya Indonesia, Cholid Goromah tidak bersedia membawa kasus Llano ke jalur hukum. Cholid mengatakan kalau pihaknya ingin mengapreseasi sanksi yang telah dijatuhkan PT LPIS kepada Llano.

"Setelah PT LPIS menjatuhkan sanksi kepada dia (Llano), rencana tuntutan hukum untuk sementara kami tarik," ujar Cholid.

LPIS tidak tahu
Sementara itu, CEO LPIS Widjajanto mengaku tidak tahu asal mula surat keluar Tibo dari Persebaya. Namun dia mengaku bahwa pihaknya memiliki pijakan yang kuat dalam menghukum stafnya tersebut.

"Saya sejauh ini belum tahu ada dokumen itu. Tapi dasar pijakan kami jelas, seluruh staf sampai dengan CEO di LPIS tidak boleh berperan dalam transaksi pemain atau pelatih," ucap Widja.

"Jadi saudara Llano sudah bertindak di luar kepatutan. Sehingga dengan dasar pengakuan dia, maka saya jatuhkan sanksi berupa skorsing," beber Widja.

Menurut Widja, kalaupun ada dugaan keterlibatan orang lain selain Llano, maka yang bisa dikorek keterangannya adalah agen Tibo yang kabarnya berasal dari Thailand dan Eropa. Namun LPIS tidak dapat menjangkaunya, sebab dalam urusan Transfer Matching System (TMS), yang lebih berperan adalah federasi, dalam hal ini PSSI.

"Saya tidak bisa ke sana karena TMS kan domain federasi. Saya fokus ke penegakan integritas staf LPIS," jelas Widja. Hingga berita ini diturunkan, belum terlihat langkah PSSI untuk menyelesaikan kasus ini. PSSI juga tak menerjunkan tim untuk mengusut kasus ini.

Pada perkembangan lain, Llano mengaku menerima hukuman skorsing yang dijatuhkan PT LPIS. Hanya saja, mantan CEO Persebaya itu bungkam ketika dimintai keterangan keterlibatannya. "Kalau yang itu saya no comment deh," kata Llano. 

  • Mau Bukti,Cara Saya Mendapatkan Uang Melalui Internet Klik Disini
  • 0 comments:

    Post a Comment

    Tolong jangan lupa tinggalkan komentar disini sob ...
    Karena komentar anda sangat penting bagi blog ini ...
    Thanks You Very Much ...

     
    © Copyright 2013 Haviz Snakepit Blog's